papua-raparnas-2011
21 Apr 2011 Tinggalkan komentar
PROSPEK PEMBELAJARAN BAHASA DITINJAU DARI FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
27 Mar 2011 Tinggalkan komentar
in Teknologi Informasi Komunikasi Tag:M. A., Ph. D, Tugas Pak Hartoyo
(Tugas Pak Hartoyo, M.A, Ph.D.)
I. PENDAHULUAN
Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa sebanyak 73 persen dari 154.000 siswa yang tidak lulus ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA disebabkan siswa tidak lulus mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia menilai bahwa hal itu disebabkan sikap siswa yang menyepelekan mata pelajaran tersebut serta metode pembelajaran yang salah (Suara Pembaruan, Kamis 29 April 2010).
Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh
Foto Okezone
Menyunting Itu Membosankan, Tetapi Juga Menyenangkan
12 Feb 2011 Tinggalkan komentar
in Jurnalistik
Ada 41 orang yang dibawa ke rumah sakit, termasuk enam orang yang meninggal. Di Garut saja setidaknya ada sembilan orang yang meninggal dunia, namun sebagian tidak melapor dan tidak juga dibawa ke rumah sakit.
Seorang redaktur koran Jakara tertegun ketika mengedit naskah yang ia terima dari korespondennya di Garut, Jawa Barat. Koresponden tersebut melaporkan bahwa kemarin terjadi gempa dahsyat di Garut, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Rumah roboh. Tiang ambruk. Genting pecah berantakan. Tembok berguguran. Korban bergelimpangan. Ada yang tergencet papan. Ada yang tertimpa reruntuhan. Puluhan orang menderita luka berat, sebagian di antaranya tewas. Nah, pada saat membaca jumlah orang yang meninggal, redaktur itu bingung.
Sepenggal Pengalaman Menjadi Wartawan Heboh “Amplop” dan “Laporan dari Daerah Maut Purwodadi”
12 Feb 2011 Tinggalkan komentar
in Jurnalistik
Saya beruntung pernah menjadi wartawan pada harian Indonesia Raya. Tidak lama, hanya lima tahun, karena umur koran tersebut periode kedua memang sesingkat itu. Akan tetapi, dalam tempo sependek itu saya mengecup banyak pengetahuan dan mengecap bermacam-macam pengalaman. Di antaranya pernah mendapat amplop empat ratus perak dan melakukan perjalanan jurnalistik ke “daerah maut” Purwodadi.
Mochtar Lubis, Pendiri harian Indonesia Raya
LOMPATAN TEKNOLOGI DI TENGAH PRO KONTRA PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
12 Feb 2011 Tinggalkan komentar
in Teknologi Informasi Komunikasi
Oleh Maskun Iskandar
UAS Pak Hartoyo, M.A., Ph.D.
A. Pengantar
Dari waktu ke waktu teknologi berjalan semakin cepat dan kian aneh-aneh. Rombongan Fernando de Magelhaens, misalnya, mengelilingi dunia dengan lima kapal kayu (tahun 1519) selama 3 tahun 2 minggu hanya dengan bantuan kekuatan angin (Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu Lapu dalam perjalanan di Filipina). Mereka boleh jadi tidak dapat membayangkan bahwa 350 tahun setelah itu kapal baja bertenaga uap mampu mengitari dunia dalam tempo dua bulan saja. Ketika itu tidak ada baja yang dapat mengapung di air. Tujuh puluh tahun kemudian kapal terbang berlogam alumunium hanya memerlukan waktu dua minggu ketika pertama kali mengedari bumi. Dan, dengan metal yang aneh-aneh 75 tahun sesudah itu roket lebih hebat lagi: cuma satu jam. Satu jam? Hal ini mungkin terimpikan pun tidak oleh orang-orang zaman Magelhaens.
Demikian pula halnya dengan perkembangan komputer. Komputer generasi pertama, umpamanya, sangat jauh berbeda keadaannya dengan sekarang. Satu unit komputer ketika itu (1940-an) merlukan tempat yang luas untuk menampung 18.000 tabung vakum dengan 70.000 resistor, 5 juta titik solder, dan memerlukan daya listrik 160 kw. Pada perkembangannya kemudian hal itu digantikan dengan chip yang sekecil kuku (John Kopplin, 2002).
Tahun 1940-an satu unit komputer memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Kemajuan teknologi meringkasnya menjadi hanya sebesar kuku.
Foto ENIAC
Feature Itu Tulisan yang Gurih dan Renyah
09 Des 2010 Tinggalkan komentar
in Jurnalistik
Pokok bahasan:
-
Pengertian feature,
-
Perbandingan antara feature dan berita
-
Bahan penulisan feature
-
Jenis feature
Menjelang ajal seorang raja memberikan dua perintah kepada ajudannya. Perintah pertama, “Hancurkan berlian kerajaan!” Titah ini kedengarannya aneh. Berlian tersebut amatlah indah dan mahal. Alangkah sayang bila harus dimusnahkan. Namun, sang ajudan patuh seperti robot. Ia melaksanakan instruksi tersebut itu tanpa tetapi, tanpa barangkali, dan tanpa kecuali.
Perintah kedua lebih aneh lagi, “Bunuh selir baru!”
Duh, padahal selir itu masih belia dan cantik sekali. Ini benar-benar aneh!
Lainnya
Berita Itu Menyampaikan Informasi Istimewa
26 Nov 2010 Tinggalkan komentar
in Jurnalistik
Pokok Bahasan:
-
Definisi berita
-
Bahan berita
-
Tujuan berita
-
Persyaratan berita
-
Nilai berita
-
Jenis berita
-
Struktur berita
-
Bahasa berita
IPM Indonesia Paling Rendah di Asia Tenggara Palembang –Republika on Line—Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia paling rendah di seluruh Asia Tenggara bahkan di seluruh Asia kita kalah, karena itu harus dilakukan berbagai upaya untuk bisa lebih tinggi.
“Kita ini merupakan negara yang ke-110 terendah dari 179 negara di dunia,” kata Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Dr. Ir. Sujana Royat, seusai pembukaan pra Kongres III Pembangunan Manusia Indonesia di Palembang, Rabu.
Saya tidak bermaksud mengajak Anda bersedih hati. Ini sekadar contoh berita. Berita tersebut menunjukkan nilai Indonesia masih rendah jika diukur dari tingkat kemiskinan, kemampuan baca tulis, pendidikan, harapan hidup, dan faktor-faktor lainnya.
Masalahnya, mengapa hal ini menjadi berita?
Bahasa Indonesia Itu Suatu Anugerah Sejarah
26 Nov 2010 Tinggalkan komentar
Pokok bahasan:
- Peran bahasa dalam kehidupan
- Empat kelebihan bahasa Melayu
- Siapa yang memberi nama Indonesia?
- Bahasa Indonesia dari masa ke masa
Tanpa bahasa, banyak sekali kegiatan manusia akan terhenti,” tulis Mario Pei dari Universitas Columbia, Amerika Serikat[1]. Ia mencontohkan, “Pemerintahan tidak akan jalan.” Rasanya, ya, memang begitu. Coba, bagaimana mungkin pemerintahan akan jalan, bila tidak ada rapat dan surat. Apa mungkin ada rapat, apabila tanpa kata-kata. Apa mungkin ada surat, manakala tanpa tulisan. Ilmu pun mustahil akan tumbuh. Bagaimana kita akan bersekolah, jikalau guru dan murid tidak saling bicara. Tanpa bahasa, kita tidak akan membaca buku dan koran, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Semua membisu, seperti ikan di akuarium.
Aih, sanggupkah kita hidup di dunia seperti itu?